TINJAUAN ANGKA KEMATIAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RSUD DR.SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN TAHUN 2024

Gross Death rate (GDR) adalah angka kematian umum setiap 1000 penderita keluar angka toleransinya adalah ≤45%. Hasil survey pendahuluan menunjukkan nilai GDR di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2023 adalah 92,22‰. Tujuan penelitian mengetahui angka kematian GDR di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah deskripif kuantitatif dengan pendekatan restropektif. Subjek penelitian petugas analising reporting dan perawat bangsal. Objek penelitian rekapitulasi SHRI dan transmedic. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi dan wawancara tidak terstruktur. Teknik pengolahan data menggunakan colleting, editing, tabulating, classification, dan penyajian. Hasil penelitian dari KTI ini menunjukan bahwa jumlah pasien tertinggi berdasarkan karakteristik umur yaitu ≥65 thn sebanyak 573 pasien, jenis kelamin tertinggi terjadi pada pasien Laki-laki sebanyak 631 pasien, bangsal keperawatan pasien tertinggi pada bangsal ICU sebanyak 493 pasien, dan diagnosis penyakit pada pasien meninggal tertinggi pada diagnosis utama CKD sebanyak 139 pasien. Angka kematian berdasarkan Gross Death Rate (GDR) di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2024 yaitu sebesar 82,42‰ dengan pasien keluar meninggal sebesar 1169 pasien dan pasien keluar hidup dan mati sebanyak 14.184 pasien. Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian GDR pada tahun 2024 masih melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan Kemenkes yaitu melebihi 45‰. Saran peneliti Sebaiknya petugas analising reporting melakukan koordinasi dengan petugas bangsal ICCU dan Cempaka untuk tetap membuat SHRI. Sebaiknya melakukan edukasi kepada masyarakat menggunakan sosial media ig:rssoehadi untuk menyebarkan informasi tentang CKD dan cara pencegahannya. Dan Sebaiknya perlu adanya evaluasi terhadap Angka kematian berdasarkan indikator GDR agar tidak melebihi batas nilai toleransi yang telah ditetapkan dengan cara meningkatkan mutu atau kualitas layanan medis dan mengadakan pelatihan mengenai penanganan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) untuk tenaga medis